Posted by :
Agus Nirwana
Minggu, 16 Juni 2013
Menikah merupakan ibadah yang paling nikmat. Banyak manfaat yang
dirasakan setelah menjalani pernikahan. Namun demikian, sebelum janur
kuning melengkung di depan pagar rumahmu dan sebelum akad saling setia
diikrarkan, ada baiknya kamu menjawab sejumlah pertanyaan di bawah ini.
Mengapa Harus Menikah?
Jujurlah pada dirimu dan cari alasan yang masuk akal, mengapa kamu
bersedia menikah denganya? Dr. Phil, seorang penasihat pernikahan,
menyarankan agar sebelum membuat keputusan berharga tersebut hendaknya
membuat daftar tentang keburukan dan kelebihan calon pasangan kita.
Yakinkan bahwa kamu menikahi dirinya bukan semata-mata dikarenakan ingin
lepas atau menghindari sesuatu. Jawaban: ”Pokoknya saya ingin menikah,
titik!”Itu bukan alasan yang cukup.
Percayakah Kamu kepada Dirinya?
Apakah kamu mengenal masa lalunya? Bagaimana kelakukannya terhadap
pasangannya sebelum kamu? Apa yang telah dipelajarinya dari pernikahan
kedua orang tuanya? Amati baik-baik bagaimana kehidupan keluarganya.
Pepatah kuno mengatakan: “Anak-anak banyak belajar dari kehidupan kedua
orang tuanya.”
Apa yang Kamu Dambakan: Pesta Pernikahan ataukah Mahligai Rumah Tangga?
Semua pernik mulai dari gaun mempelai, kue pengantin, hidangan yang
disajikan, dan pesta yang dilangsungkan hanya bernilai dalam ukuran
sehari saja. Ada hal lain yang sangat krusial di atas semua itu, yakni,
perjalanan rumah tangga kalian. Saya yakin, kamu tidak sekedar ingin
menegakkan sebuah pesta perkawinan, melainkan ingin membangun sebuah
bahtera pernikahan yang bahagia sehingga masuk dalam tatanan Sakinah,
mawadah, warahmah. Berpikirlah lima puluh tahun ke depan. Bagaimana
kalian akan mengasuh anak-anak, kehidupan seksual, uang, pembagian
kerja, tatanan beragama, karir, pensiun, mertua, tempat tinggal, dan
sebagainya. Jika semua itu tidak ada dalam agenda perencanaan, kamu akan
mengalami kesulitan dalam menggabungkan dua hati dan dua pikiran secara
bersama.
Apakah Semua Pengorbananmu Sepadan dengan Kebahagiaan yang Diraih?
Memutuskan diri untuk menikahi seseorang sangat mahal harganya. Kamu
mungkin akan berpisah dengan sejumlah teman karibmu, karier, bahkan
keluarga. Akan sangat muspro jika semua pengorbananmu itu ternyata tidak
sepadan dengan kebahagiaan yang kamu raih di kemudian hari. Lebih baik
hidup sendiri tapi bahagia daripada hidup bersama tapi penuh derita. Apa
yang Menjadi Kebutuhan dan Harapanmu?
Sudahkah Kamu Ungkapkan Kebutuhan Mendasarmu?
Bagaimana kamu bisa menilai bahwa pasanganmu berkualitas nomor wahid
jika kamu sendiri tidak mengetahui segala hal yang menjadi kebutuhanmu
paling mendasar. Ungkapkan kebutuhan dan harapanmu sekarang juga! Jangan
sampai kau ungkapkan semua itu manakala gerbong rumah tangga sudah
mulai berjalan. Terlambat sudah! Apa yang menjadi kesepakatan bersama?
Sudahkah kamu mengenal betul si dia?
Anda sedang membaca artikel tentang Apakah Kamu Sudah Siap Menikah? Atau Cuma Siap Nganu? (Wajib Baca) dan anda bisa menemukan artikel
Apakah Kamu Sudah Siap Menikah? Atau Cuma Siap Nganu? (Wajib Baca) ini dengan url https://masnir.blogspot.com/2013/06/apakah-kamu-sudah-siap-menikah-atau.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel
Apakah Kamu Sudah Siap Menikah? Atau Cuma Siap Nganu? (Wajib Baca) ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda, namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Terima Kasih
Related Posts :
- Back to Home »
- Asmara , Keluarga »
- Apakah Kamu Sudah Siap Menikah? Atau Cuma Siap Nganu? (Wajib Baca)