Posted by :
Agus Nirwana
Senin, 23 Januari 2012
Pergumulan semalam
Ayat-ayat alam
Riak dan ombak laut ialah ranjang pergumulan
Kau sampan yang bergoyang
Dan aku tiang yang bergemetar
Kau lidah ombak yang menggulung mitos dan eros
Dan aku camar yang ditampar rasa lapar
Akulah ikan, menyelam di kedalaman pelukan
Akulah garam, larut dalam denyut kehidupan
Di puncak tengah malam aku karam di palung paling dalam
Menggelinjang dalam pusaran arus berdesakan
Menegerang dan mengejang di akhir pergumulan
Jelang subuh, sebelum segalanya lepuh dan luruh
Kaulah rakit di tengah samudera
Dan aku mendekap luka di dada cinta
Merasakan nyeri yang menyileti hati
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 2010
(Dimas Arika Mihardja, 3 di HATI, hlm. 82)
Ayat-ayat alam
Riak dan ombak laut ialah ranjang pergumulan
Kau sampan yang bergoyang
Dan aku tiang yang bergemetar
Kau lidah ombak yang menggulung mitos dan eros
Dan aku camar yang ditampar rasa lapar
Akulah ikan, menyelam di kedalaman pelukan
Akulah garam, larut dalam denyut kehidupan
Di puncak tengah malam aku karam di palung paling dalam
Menggelinjang dalam pusaran arus berdesakan
Menegerang dan mengejang di akhir pergumulan
Jelang subuh, sebelum segalanya lepuh dan luruh
Kaulah rakit di tengah samudera
Dan aku mendekap luka di dada cinta
Merasakan nyeri yang menyileti hati
Bengkel Puisi Swadaya Mandiri, 2010
(Dimas Arika Mihardja, 3 di HATI, hlm. 82)
Anda sedang membaca artikel tentang SAJAK 10/10/10 dan anda bisa menemukan artikel
SAJAK 10/10/10 ini dengan url https://masnir.blogspot.com/2012/01/sajak-101010_23.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel
SAJAK 10/10/10 ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda, namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Terima Kasih